Al kisah.. yg nak di kesah....

Tersebut lah kisah di suatu ketika..... ketika zaman kemasyuran melaka....dimana terdapat sebuah desa yang keadaannya teruk amatlah huru hara.... kejadian tak berperi kemanusian (kejadian kebinatangan) berleluasa..... seorang pendekar diutus sultan berkuasa untuk berkelana kedesa mengamankan nya........

"Pendekar Qayyim utusan sultan"

"Hamba pendekar utusan sultan.. gelaran diberi Pendekar Qayyim, titah sultan hamba junjung.... ha ha ha......." Maka berkelanalah ia menuju ke desa disana..... berkelana tanpa ada pengiring bersama...seorang diri selamba bersahaja ... al maklumlah kan pendekar namanya....setibanya pendekar desa disana.. ada suara tiba menyapa.......tidak tahu siapa gerangannya .... suara kerek bunyi semacam sahaja..........
" Siapa kah tuan hamba... mahu apa di desa hamba... ha ha ha ha.... apakah datang menghantar nyawa.. tidak kah tuan hamba gentar..ini si guntang gelaran namanya ..ha ha.... pembikin kacau... huru hara segala... ha ha ha ha" kata kata tersebut membuat hamba menyirap satu badan.... oh guntang namanya... sungguh hodoh namanya... memang padan dengan lagak dan orangnya....

"Pendekar hangin lalu bersuara"

 " ciiisss hamba pendekar utusan sultan... heeeii guntang... dengar sini hamba bicara...melayu kita, melayu beradap.. kalau berbahasa jangan ikut sedap... datang hamba bukan menghantar nyawa, datang hamba mau kasi clear ini semua " kata kata hamba membuatkan guntang hangin satu badan.. datang menerpa memintas jalan...."wah wah waaaah.. ni dah kira kes tak sayang nyawa ni.... cisss tuan hamba... bersiap sedialah .. untuk menuju ke alam gelap...ha ha ha ha ".... kata kata guntang sedikit pun tak menggentarkan hamba... kalau bukan pendekar namanya.... tanpa melengah masa dan berasa selenga.. mengatur langkah bersiap sedia.... kuda kuda disusun siap sedia..... tunggu rilek dan bersahaja... tanpa berlengah lalu bersuara "cisss pantang pendekar mengundur walau setapak... bersiap sedia jua lah hamba untuk memakan tapak... akan kusentap nyawamu dan akan ku tetak....biarlah hilang segala riak..."

" Pendekar memula langkah dengan bergaya "

 Maka berlaku lah pertarungan antara mereka berdua... mata mata memerhati dengan penuh setia... siapakah yang akan berjaya bergaya ... utusan sultan atau guntang durhaka...
Pendekar Qayyim bukan calang orangnya ..langkah ...gerak ..sesiku ...kuda kuda...bunga serta jangka sudutnya... amatlah bebeza.. tak salah pilihan sultan menghantar ia....hebat orangya untuk mengaman desa....." yeaaahhhh.....hiaaapp... hiisssshhhh...." pendekar qayyim menghunus kerisnya... "zassss.....zzuuuusss... srrraaappp...tuuubbb " hunusan pendekar qayyim tepat menusuk dada maka terkulailah guntang tidak bernyawa......

"Pedekar berbicara mencabar penderhaka"

"cisss ... ada sesiapa dikalangan tuan hamba ingin menghantar nyawa... mari berdepan hamba bersedia"
tidak seorang pun penderhaka berani bersemuka ... utusan sultan bukan calang orangnya. maka larilah mereka kerana ketiadaan ketua.. desa yang huru hara kini aman sentosa.... utusan sultan tidaklah sia sia.... pendekar qayyim telah berjasa.....ingatan dihati tetap bersama"    ........Tamat lah sudah kisahnya hamba... mengundur diri dari berbicara.. ini kisah bukan sesiapa ...kisah perihal anaknya hamba"  he he he .... "jumpa lagi dilain masa ..akan ku kisah pasal apa apa saja... maafkan hamba masa berbicara....... andai kata merobek jiwa... he he he... tata"

"Pendekar Qayyim berasa gembira impian sultan telah terlaksana"

........... acik kita nak mcd boleh... he he he